Watch On Our Youtube : Basingbe Jambi
Bacaan Lainnya
BASINGBE.com – Di Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh terdapat komunitas Parkour dan memiliki lebih dari 50 anggota aktif. Parkour adalah olahraga yang benar-benar menantang keberanian. Bayangkan saja, dalam olahraga ini, para praktisi parkour harus berlari, melompat, atau bergelantungan di antara gedung-gedung yang tinggi atau melewati tempat dengan skill yang waw. Mirip Spiderman kayaknya. Bedanya, spiderman menggunakan jaring laba-laba, sedangkan para praktisi parkour cukup dengan tangan kosong.
Nah, tim Redaksi Basingbe.com tertarik untuk mengulik komunitas Parkour di Kerinci dan Sungai Penuh bersama salah satu pendirinya Edi Kurniawan. Berdirinya Parkour di Kabupaten Kerinci dan Sungai penuh memberikan warna tersendiri dan penuh dengan kegiatan yang positif untuk mengasah adrenalin.
Bagaimana awal mula berdirinya komunitas Parkour di Kerinci?
Dulu tahun 2011 anggota Parkour hanya dua orang saya dan Gusty di Kayu Aro Kabupaten Kerinci, lalu tahun 2012 bertambah 1 orang. Orang tersebut berasal dari Kota Sungai Penuh. Orang tersebut tahu dari Facebook kalau di Desa Kayu Aro ada yang bisa bermain parkour.
Dia bahkan rela menginap dan tinggal di Kayu Aro untuk berlatih Parkour serta bermain bersama kita. Jadi anggota kita tahun 2012 anggota kita bertambah menjadi 3 orang. Waktu itu kita belum berbentuk komunitas.
Kapan komunitas Parkour di Kerinci terbentuk?
Tahun 2013 terbentuklah komunitas Parkour bernama Trick Run yang berltuliskan 3ck Run yang dibaca Trick Run. Jadi kita mempelajari free run atau salto dan kebetulan anggota kita saat itu hanya berjumlah 3 Orang.
Bagaimana cara menambah anggota?
Saat itu komunitas kita berdiri, kita gencarkan upload konten di Youtube dan medsos. Nah, jadilah 2014 anggota kita bertambah menjadi 26 Orang. Namun, mereka belum menjadi komunitas tetap. Di ibaratkan sih menganggap kita menjadi pelatih mereka.
Mereka meminta kita untuk tetap melatih bahkan kadang terkendala jarak, mereka iuran untuk biaya selama pelatihan. Setelah itu, angkatan 2014 ada dua orang yang lulus dan resmi menjadi anggota komunitas, eh group parkour biasa yaitu Boy dan Wavil.
Jadi saat itu kita berubah komunitas kita menjadi 4F Air Trick (Parkour Free Run).
Bagaimana kendala kalian dalam membesarkan komunitas Parkour ini?
Kami pernah mengalami dimana, murid – murid yang kami latih merasa bosan. Tapi beruntunglah masih tersisa Boy dan Wavil. Setelah itu, kita tetap berlanjut untuk terus berlatih. Kebetulan aku punya pasangan (pacar) dan dia tertarik dunia Parkour untuk latihan bersama.
Apakah pasanganmu terus setia di Dunia Parkour?
Aku pernah break sama pacarku, dan aku ganti pasangan. Dan dak taunya pasangan yang baru juga suka dunia parkour. Tetapi saat itu duniaku disibukkan dengan pasanganku dan murid – murid yang lain dilatih oleh tiga anggota lainnya.
Jadi parkournya aku cuma berdua sama pasanganku. Nah melihat postingan di Instagram kok parkour bareng ceweknya, maka banyak yang tertarik. Saat itu, anggota bertambah dengan pesat.
Apakah pernah down?
Dalam perjalananku melatih murid – muridku pernah down. Tahun 2017 aku balik lagi di dunia parkour hingga mereka hampir bisa semuanya. Setelah di Kerinci bisa semuanya, aku diminta melatih ke Sungai Penuh. Ada banyak juga sih anggotanya disana.
Tahun 2018 Semuanya Mulai Selesai
Ketika kita beranjak dewasa kita mulai meninggalkan komunitas ini. Teman – temanku menikah namun masih sisa satu yang belum menikah dan akhir 2019 akupun menikah. Karena tinggal satu yang belum menikah, akhirnya bubar komunitas ini.
Tapi kalau olahraganya tetep sih. Kadang – kadang kalau sempat aku membuat video untuk melepas kangen, padahal udah nikah. Banyak yang beranggapan udah tua kok olahraga yang anek aneh, ya gimana ya namanya hobi. Dan semakin tua seharusnya kita banyak berolahraga.
Bagi kamu yang memiliki komunitas anak muda yang positif, keren, dan hits. Kamu dapat berbagi cerita di Basingbe.com Baca Berita Singkat Temukan Uniknyo
Editor : Slamet Setya Budi