Surat Untuk Masa Lalu
Penulis : Yundi Anggraini
Bacaan Lainnya
Hai! Apa kabar?
Bagaimana perjalanan cintamu setelah berpisah denganku?
Tak sengaja beberapa waktu yang lalu aku melihat kau mengunggah gambar seorang perempuan.
Dia terlihat cantik dan anggun. Siapa dia?
Diakah yang sudah berhasil menggantikan aku di hatimu? Aduh! Aku sedih sekali, tempatku berpulang ke hatimu sudah terisi.
Pasti sulit bagi seorang kamu membuka diri dan hati. Aku tahu betul dan selalu ingat bagaimana kau bercerita awal menyukaiku. Awal kita bertemu kau meberanikan diri bertamu ke rumahku, aku dengan biasa saja menjabat tanganmu. Tapi aku tertawa saat melihat mukamu yang malu-malu dan tanganmu yang terasa seakan mau membeku.
Lalu kita berlanjut hingga akhirnya aku memilih untuk tidak bersamamu. Bukan aku tidak mencintaimu tapi, hatiku sudah dimiliki. Lalu kau menghilang beberapa musim, dari musim duku hingga musim menikah haha.
Setelah musim berganti tahun berlalu, entah apa yang membawa kita kembali. Kau masih sama namun aku merasakan gejolakmu melebihi sebelumnya. Kita kembali menjalani hari bersama tanpa ada pernyataan “aku mencintaimu, maukah kau menjadi kekesihku?”. Kita lupa dan terlalu menikmati hari bersama. Bagaimana rusuhmu ketika menghawatirkan aku sakit, bagaimana peduli dan romantismu.
Hingga sampailah pada malam yang tidak terduga. Kau menyatakan “tahun depan kita menikah ya”. Kau tahu apa yang terjadi kepadaku? Aku menelpon orangtuaku, menangis dengan sedu dan haru. Pertama kali laki-laki ingin menghitbahku. Karena keadaan dengan segala duka dan kecewa maaf aku menolakmu. Andai saja komunikasi kita tidak terburu-buru dan bisa saling memaklumi, mungkin kita sudah ah sudahlah terlalu pilu untuk diandai-andai.
Kau menghilang. Aku masih sibuk dengan kisah cinta silih berganti. Aku bergelut dengan penyesalan yang tiada berarti. Kehilanganmu adalah duka. Aku terluka namun selalu mengatakan aku baik-baik saja. Selalu ada kerinduan untuk sosok yang tak menyukaiku memoles bibir dengan warna cerah.
Aku yang selalu memberanikan diri menyapamu di dunia maya. Tentang kisah dan perjalanan “kita” selalu aku simpan dalam lembar ingatan. Kripik tempe dan teh hangat adalah bagian dari perjalanan kita yang hilang timbul seperti signal handphone haha.
Selamat berbahgia dengan kekasihmu yang baru ya. Semoga segala baik dan bahagia selalu menyertaimu.
Masa Lalu
Editor : Februarief