BASINGBE.COM – Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jambi pada Sabtu Sore (29/08/2020) merilis perkembangan terbaru virus corona di Provinsi Jambi. Dalam data yang di rilis tidak ada penambahan kasus positif dan angka kesembuhan bertambah enam pasien menjadi 149 dari 302 Pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.
Sementara itu, jumlah kasus pasien yang meninggal dunia berjumlah lima orang. Disamping itu, masih terdapat dua daerah dengan Zona Orange dan sembilan daerah Zona Kuning. Dua daerah yang berzona orange tersebut yakni Kabupaten Tebo dan Kota Jambi. Hal ini menandakan bahwa dua daerah tersebut memiliki Zona Resiko Sedang terpapar COVID-19. Sementara sembilan wilayah yang berzona kuning memiliki Resiko Rendah terpapar COVID-19.
Bacaan Lainnya
Saat dikonfirmasi via telfon melalui nomor resmi Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jambi mengenai adanya dua daerah yang masih berada di status Zona Orange, Rafli Zarpan mengatakan bahwa faktor utamanya yakni adanya transisi penularan COVID-19 dari daerah Zona Merah.
” Di Tebo ada Nakes yang terpapar COVID-19 itu merupakan salah satu korban bukan indikator menjadi naiknya status menjadi zona orange. Bahkan ada puskesmas kita tutup sementara dan dialihkan ke Fasilitas kesehatan terdekat. Namun, faktor utama yakni adanya peningkatan drastis Pasien terpapar COVID-19, transisi penularan dari wilayah yang berstatus Zona Merah di Indonesia. Disamping itu, ada ditemukannya kasus Meninggal Dunia” tutur Rafli Zarpan (29/08/2020)
Saat disinggung mengenai terjadinya peningkatan COVID-19 di Provinsi Jambi terutama kasus meninggal dunia, Pria yang akrab disapa Rafli Zar menuturkan bahwa peningkatan ini bisa jadi karena kita mulai abai dengan protokol kesehatan dan menganggap bahwa COVID-19 selesai.
“Pada awal – awal adanya kasus Covid-19 di Provinsi Jambi, penangannya sudah dilakukan maksimal. Dimana kasus meninggal dunia belum ditemukan. Namun di bulan – bulan ini terdapat peningkatan kasus meninggal dunia ditambah kasus Covid-19 juga meningkat drastis. Faktornya bisa jadi kita mulai abai dengan protokol kesehatan baik perjalanan luar daerah maupun dalam Provinsi Jambi, serta kita massiv lakukan Rapid Test. Apabila ada temuan kita segera lakukan Uji SWAB PCR” Terang Rafli Zar
Dalam upaya penanganan COVID-19 di Provinsi Jambi, yang menandakan belum adanya penurunan kasus Covid-19. Bahkan beberapa wilayah yang semula Zona Hijau kini berubah menjadi Kuning dan Orange.
“Untuk penanganan yang mendasar yaitu peningkatan tracking, dimana kita temukan kasus secepat mungkin, isolasi, dan cegah penularan. Lalu, upayakan massive test dengan Rapid Tes lebih dari 6000 sampel lalu apabila ditemukan positif kita lakukan uji SWAB. Ketiga, Tracking Test Treatment atau penanganan kasus” Imbuh Rafli Zarpan
Dalam penerapan new normal tidak sedikit kita mulai abai dengan protokol kesehatan. Kita perlu tingkatkan kembali, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan terapkan protokol kesehatan. Tak kalah pentingnya adalah disiplin pungkas Rafli Zarpan.
Data yang diterima dari Johansyah, jubir gugus tugas penanganan covid-19 Provinsi Jambi, peta risiko covid-19 Provinsi Jambi tanggal 17-23 Agustus menunjukkan risiko penyebaran yang tinggi.
Berikut data skoring pemetaan risiko Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi 17-23 Agustus:
Kerinci: 2,76 (zona kuning)
Bungo: 2,72 (zona kuning)
Tebo: 2,14 (zona oranye)
Merangin: 2,81 (zona kuning)
Sarolangun: 2,55 (zona kuning)
Batanghari: 2,41 (zona kuning)
Muaro Jambi: 2,59 (zona kuning)
Tanjab Barat: 2,73 (zona kuning)
Tanjab Timur: 2,45 (zona kuning)
Kota Sungai Penuh: 2,56 (zona kuning)
Kota Jambi: 2,33 (zona oranye)
PROVINSI JAMBI: 2,41 (ZONA KUNING)
Sumber Data Scoring : Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi melalui Imcnews.id.
Penulis : Slamet Setya Budi
Editor : Slamet Setya Budi