BASINGBE.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tebo terus berupaya membenahi sistem dan pelayanan dalam Penanggulangan Bencana. Setelah mengutus 3 (tiga) personil dalam pelatihan Water Rescue yang diselenggarakan oleh Basarnas Provinsi Jambi pada bulan Februari silam. PMI Kabupaten Tebo kembali mengutus personil untuk mengikuti pelatihan Assesment yang diselenggarakan oleh PMI Provinsi Jambi pada tanggal 7 – 13 September 2020.
“Kita utus 1 staff baru, yang mengisi bidang Penanggulangan Bencana. Ini adalah pelatihan kebencanaan kedua di hingga september 2020 setelah Water Rescue. Pada April kemarin sempat diundang oleh Basarnas untuk pelatihan Jungle Rescue. Namun karena masa pandemi kita tunda.” tutur Syamsu Rizal, SE., M.Si Ketua PMI Kabupaten Tebo
Pelatihan Assesment (Penilaian Awal) sendiri menitik beratkan kemampuan Relawan PMI untuk identifikasi dan analisa atas sebuah situasi tertentu pada masa bencana. Marsudi, Am.K notabene Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana & Kesehatan PMI Kabupaten Tebo mengatakan hasil dari Assesment sangat penting untuk menentukan langkah penanganan dalam bencana.
“Kita memiliki track record bagus, pada bencana Tsunami di Lampung Selatan, Relawan kita menjadi kepala Tim Assesment di sana, bahkan untuk Bencana lokal minimal kita memiliki SDM untuk Rapid Assesment. Namun karena kendala pendanaan, markas belum tetap, kendaraan operasional belum mumpuni SDM yang kita miliki selama ini belum mampu terakomodir dengan baik. Namun kita terus berusaha” Imbuh Marsudi
Tujuan dari Assesment pada bencana dilansir dari berbagai sumber diantaranya yakni, mengidentifikasi dampak suatu situasi, mengumpulkan informasi dasar. Selanjutnya, mengidentifikasi kelompok yang paling rentan, upaya mengobservasi situasi, mengidentifikasi kemampuan respons semua pihak yang terkait (pada saat darurat). Tak kalah pentingnya, tujuan dari Assesment yaitu mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan (pada saat darurat) sehingga tepat sasaran.
Penulis : Slamet Setya Budi
Editor : Slamet Setya Budi
