Dalam Sepekan 2 Pasien Positif COVID19 di Tebo Meninggal Dunia

  • Whatsapp

BASINGBE.com – Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tebo kembali merilis data perkembangan terbaru kasus COVID19 di Kabupaten Tebo. Tim Gugus Tugas COVID19 Kabupaten Tebo melalui Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tebo dr. Octavienni, M.Ked., SpAn mengkonfirmasi bahwa terjadi kasus Pasien Positif COVID19 meninggal dunia, Rabu (07/10/2020) Pukul 04.52 WIB.

Bacaan Lainnya

“Pasien atas nama Ny S yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19, pukul 4.52 meninggal dunia. Saat ini, sedang persiapan untuk pemulasaran jenazah terimakasih” terang dr.Octaviani dalam pesannya di Group WA Media Center Satgas Covid-19 Kabupaten Tebo

Dilansir dari Teboonline.id, Almarhumah Ny S, setelah dinyatakan Positif COVID19 ia menjalani diruang isolasi COVID19 RSUD STS Tebo terhitung sejak 24 September 2020. Sebelumnya, almarhumah sempat dirawat di ruang IGD RSUD STS Tebo rujukan dari Klinik Ridho Rimbo Bujang dengan keluhan sesak nafas, demam, batuk dan reaktif Rapid Test. 

Disamping itu, kondisi pasien juga mengalami penyakit komplikasi yakni gagal ginjal, sakit jantung dan odema paru. 

Kemudian pada tanggal 25 dilakukan uji swab dengan hasil positif COVID19. Saat dikonfirmasi lebih lanjut, untuk prosesi pemakaman almarhum Ny S dilakukan sesuai dengan protokoler kesehatan.

Sebelumnya pada Jum’at (2/10), Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jambi kembali merilis data perkembangan terbaru COVID-19. Dalam data yang dirilis terdapat tiga penambahan kasus meninggal dunia di Provinsi Jambi pada Jum’at (2/10). Ketiga Pasien tersebut berasal dari Kota Jambi yaitu sebanyak dua kasus dan Kabupaten Tebo terdapat 1 kasus meninggal dunia. Sehingga total kasus meninggal dunia di Kabupaten Tebo bertambah menjadi 3 Kasus kematian dari total 12 Kasus Positif COVID19 per Rabu, 07/10/2020.

Bagaima Cara Jaga Jarak

Physical distancing adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di masyarakat. Secara sederhana Physical Distancing adalah menjaga jarak lebih dari 1 meter dengan siapapun. Dengan kata lain: Tidak Berdekatan dan Tidak Berkumpul.

Dengan menerapkan Physial Distancing penyebaran virus dapat dicegah. Ingat, virus tidak bergerak sendiri tapi oranglah yang membawanya ke mana-mana.

Bagaimana menerapkan Physical Distancing

Kita harus tetap berada di rumah sesuai panduan pemerintah.

Bekerja, belajar dan beribadah di rumah.

Keluar hanya untuk belanja hal yang penting atau pengobatan Itu pun seminimal mungkin. Gunakan masker kain saat di luar rumah.

Dilarang berdekatan. Selalu menjaga jarak lebih dari 1 meter dengan orang lain.

Sebisa mungkin hindari penggunaan kendaraan umum.

Tunda atau batalkan acara keluarga atau teman, saling mengunjungi atau silaturahmi tatap muka ganti dengan komunikasi via telephon, internet, media sosial atau aplikasi komunikasi.

Tunda atau batalkan kegiatan pertemuan, konser musik, pertandingan olahraga, kegiatan keagamaan atau kegiatan lain yang mengundang orang banyak.

Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau fasilitas lainnnya.

Kalau kamu mengalami demam, merasa lelah dan batuk kering, lakukan isolasi diri.

Siapa yang harus melakukan Physical Distancing

Semua orang harus melakukannya untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona.

Kamu harus lebih ketat melakukannya jika untuk melindungi orang yang berisiko, yaitu:

Orang berusia 60 tahun ke atas.

Mereka yang memiliki masalah kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, kanker, asma atau paru.

Ibu hamil.

Penulis : Slamet Setya Budi
Editor : Slamet Setya Budi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *